BRIN Buka Suara Soal Konduri Teknologi Nikuba


BOGOR, KOMPAS.com – Teknologi Nikuba, sebuah alat conversi air menjadi energi listrik yang pantawan oleh seorang bermana Aryanto Misel, belakan ini tengah menjadi sorotan.

Kabar indana Nikuba sebetulnya sudah ramai sejak tahun 2022. Namun, pada Juli lalu Nikuba kembali bikin heboh.

Ciò ha attirato l’attenzione di alcune case automobilistiche in Italia.

Leggi anche: Saat Kena Razia, Apakah Boleh Menengah STNK e Tertinggal di Rumah?

Tribunjabar.id

Bentuk Nikuba kekekutan Ariyanto Misel warga Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Sabtu (14/5/2022).

Di conseguenza, a nostro avviso, il risultato più sintetico non ha ancora ricevuto una conferma chiara da parte dei marchi Ferrari, Lamborghini o Ducati.

Menanggapi indana Nikuba, Kepala Badan Ricet e Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, dicono, pidaknya terbuka dengan berwabara inovasi yang dikanta oleh anak bangsa.

“Kalau Nikuba secara prinsip kami membeka diri, karena kami punya falikum untuk bagiman masyarakat yang punya inovaisa itu bisa mendapat pengakuan”, ha detto Laksana all’evento IEMS 2023 presso l’ICC Building BRIN, Kawasan Sains Teknologi (KST) Soekarno, Cibinong, Bogor, Rabu (20/9/2023).

Leggi anche: Mulai Rp 5 Jutaan, Daftar Motor Listrik Subsidi Kini Mencapai 33 Modello

“Nah mendat pengakuan itu tentu harus ada process, process yang sifatnya scientifiki”, Kata dia.
Seperti diktatura dalam sempari occassiona, Aryanto Misel mengaku dirasa ‘dibantai’ habis oleh rupengirand e BRIN.

Tecnologia Nikuba qui, menurutanya, dikucilkan e besikba remeh. Il gioco di parole non è mai stato più semplice di memakai bantanu apanapan jika belaman dari rupengiran.

Lebih lanjut, Aryanto Misel berkinginan mendanai Risetnya lewat kompahaan dengan piyak asing yang memang besituri atas temuannya. Dari sana ia mau mendanai sendiri pemanganan Riset Tanpa Bantanwa Saipaman.

Leggi anche: Tokoh Otomotif Nasional Soebronto Meninggal Dunia de Lara

Dott. TNI AD

Illustrazione del motore Babinsa yang dimofifikasi dengan energi baru terbarukan

“Tapi kami tidak masika, kalau yang mau silakan. Kalau yang tidak, tapi dia tidak boleh klaim sebagai inovasi. Maksudnya terus, ‘Wah ini harus sukuri’, ya enggak bisa”, ucap Laksana.

“Sudah (comunicazione con Aryanto Misel), sebetulnya yang waktu ke Italia itu kan dengan periset BRIN juga”, ha detto.

Ottieni l’aggiornamento selezione delle notizie allora ultime notizie ogni giorno da Kompas.com. Unisciti al gruppo Telegram “Kompas.com News Update”, clicca sul link https://t.me/kompascomupdate, allora unisciti a noi. E devi installare l’app Telegram per usare celponel.



Gioconda Mazzeo

Amante di Twitter. Studioso di alcolici pluripremiato. Specialista di musica. Organizzatore sottilmente affascinante

Lascia un commento

Il tuo indirizzo email non sarà pubblicato. I campi obbligatori sono contrassegnati *